Divisi Nanosatelit merupakan laboratorium yang bergerak di bidang satelit yang tergabung di Laboratorium SATCOM RADAR (Satellite Communication and Radar Laboratory) yang dibina oleh Bapak Edwar S.T.,M.T. Divisi Nanosatelit mendalami bidang teknologi satelit berukuran kubus (CubeSat) yang memiliki ukuran terkecil sebesar 10x10x10cm. Divisi Nanosatelit merupakan laboratorium yang memiliki multidisiplin ilmu. Hal ini dikarenakan didalam teknologi nanosatelit terdapat berbagai macam bidang keilmuan seperti diantaranya adalah telekomunikasi, elektro, informatika, fisika dan bidang keilmuan lainnya yang relevan.
Nama I–Satellite Society memiliki arti IT Telkom – Satellite Society. Namun, seiring dengan berdirinya Universitas Telkom maka I–Satellite Society berarti Indonesian Satellite Society. Awal mula terbentuknya ISS yaitu sekitar tahun 2011. Pada saat itu, terdapat suatu konstelasi beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia seperti Universitas Telkom (dulu IT Telkom), UGM, ITB, PENS, ITS dan beberapa perguruan tinggi lainnya yang diberi nama Indonesian Nano-Satellite Platform Initiative for Research & Education (INSPIRE). INSPIRE bertujuan untuk mengembangkan suatu nano satelit karya mahasiswa Indonesia yang diberi nama Indonesian Inter University Satellite (IiNUSAT). Universitas Telkom bertanggungjawab dalam pengembangan sub-sistem payload nanosatelit tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, INSPIRE tidak dapat dilanjutkan sehingga project nanosatelit itu diberikan kepada masing–masing perguruan tinggi untuk dapat mengembangkan nanosatelitnya sendiri.
Selain itu, ISS merupakan laboratorium yang memiliki multidisiplin ilmu. Hal ini dikarenakan didalam teknologi nanosatelit terdapat berbagai macam bidang keilmuan seperti diantaranya adalah telekomunikasi, elektro, informatika, fisika dan bidang keilmuan lainnya yang relevan. Oleh sebab itu, ISS terdiri atas empat divisi ,yaitu On Board Data Handling (OBDH), Radio Frequency (RF), Electrical Power System (EPS) dan Atittude Determine and Control System (ADCS).
On Board Data Handling (OBDH)
OBDH merupakan divisi yang memiliki tugas pengembangan pada bagian sistem serta payload dari sebuah nanosatelit. Bidang keilmuan yang dominan digunakan pada divisi OBDH adalah bidang keilmuan informatika seperti coding, microcontroller, graphical user interface (GUI) dan lain sebagainya. Sedangkan software yang banyak digunakan pada OBDH adalah Arduino IDE, MATLAB dan Visual Studio.
Radio Frequency (RF)
Adapun RF merupakan divisi yang memiliki tugas riset dan pengembangan pada sistem komunikasi yang dibangun (nanosatelit dengan stasiun bumi, dan sebaliknya). Bidang keilmuan yang banyak digunakan pada divisi RF adalah bidang keilmuan telekomunikasi seperti antena, filter, amplifier dan perangkat telekomunikasi lainnya. Sedangkan software yang banyak digunakan pada divisi ini adalah CST STUDIO, Advance Design System, HFSS Ansoft dan GNU Radio.
Electrical Power System (EPS)
EPS merupakan divisi yang memiliki tugas pengembangan pada bagian sistem catu daya dari nanosatelit. Bidang keilmuan yang dominan digunakan pada divisi EPS adalah bidang keilmuan elektronika seperti rangkaian listrik, regulator, solar panel, baterai dan semacamnya. Sedangkan software yang banyak digunakan pada divisi ini adalah PSPiece, Ltspice, Multisim, Proteus Design Suite dan Altium.
Atittude Determine and Control System (ADCS)
ADCS merupakan divisi yang memiliki tugas pengembangan pada bagian struktur, sikap dan control pada suatu nanosatelit. Ilmu yang dominan digunakan pada divisi ADCS adalah ilmu yang meliputi elektro dan fisika. Sedangkan software yang banyak digunakan pada divisi ini adalah CST Studio, SolidWorks, Proteus Design Suite dan Corel Draw.