Sejarah

ISS (IT Telkom Satellite Society) merupakan wadah pecinta satelit secara umum, dan nanosatelit khususnya dimanapun. Di bentuk atas musyawarah, rembuk bersama tim Nanosatelit IT Telkom pada waktu itu, tahun 2011, setahun setelah lahirnya riset baru di bidang satelit kecil atau bahasa kerennya Nanosatelit. Riset baru di tahun 2010 tersebut dimulai dari sebuah bincang-bincang beberapa pakar di dunia satelit dan telekomunikasi di beberapa universitas, seperti IT Telkom, UGM, ITB, UI, ITS, dan LAPAN sebagai representasi dari pihak badan negara, serta ada dari beberapa pihak lain. Konsorsium (IiNUSAT) ini mendapat dana dari Kementrian Pendidikan sebagai riset unggulan nasional. Beberapa pertemuan dilakukan di beberapa tempat sebagai bagian dari keinginan bersama untuk mewujudkan Nanosatelit pertama buatan anak bangsa dari level universitas. Bapak Dr. Arifin Nugroho, seorang dosen S2 IT-Telkom merupakan satu-satunya wakil membawa nama IT-Telkom di wadah tim konsorsium tersebut. Setidaknya lebih dari 20 orang dalam 1 konsorsium dari berbagai keahlian yang nantinya mendukung lahirnya nanosatelit tersebut. Di tahun 2010, beberapa wakil mahasiswa dari IT-Telkom, seperti Suryadi, Kemal, Edwar, Cahyono, Majid, dll masuk dalam tim konsorsium. Beberapa bulan berikutnya, diputuskanlah pembagian tugas untuk setiap subsistem di sistem besar satelit nano. Dan IT Telkom bertanggung jawab untuk pengerjaan sub-sistem RSPL (Remote Sensing Payload).
Beberapa bulan setelah pembagian tugas, tim IT Telkom segera membentuk tim secara formal yang di pimpin oleh Suryadi di level mahasiswa atas arahan dan perintah dari rektor dan wakil rektor, Bapak A.T. Hanuranto dan Bapak Heroe Wijanto di tahun 2010. Tim Nanosatelit IT Telkom semakin bersemangat dengan bertambahnya beberapa anggota yang bergabung dari beberapa displin ilmu untuk menyelesaikan Payload RSPL. Di tahun 2011, tim Nanosatelit IT-Telkom bertransformasi menjadi lebih besar dengan merekrut beberapa mahasiswa untuk bergabung di proyek tsb. Di internal tim sendiri, pertemuan rutin mahasiswa dan dosen setiap sabtu pagi di adakan untuk menjaga silahturahim dan tentunya progress report setiap anggota tim.
Di tahun yang sama, lahirlah society untuk semakin memperkuat tim nanosatelit IT Telkom di sisi organisasi, sehingga di gabunglah antara sisi teknis dan organsasi (society) ini ke dalam wadah ISS (IT Telkom Satellite Society) yang secara khusus mempunyai kegiatan dan riset di bidang nanaosatelit, dan satelit dan aerospace secara umum. ISS yang beranggotakan lebih dari 20 orang mampu melahirkan milestone (roadmap) riset untuk secara privat membangun Nanosatelit sendiri, yaitu ITT-Sat1. Riset ISS secara singkat menjadi sebuah grup riset unggulan di IT Telkom dibawah rektorat. Menjadi riset unggulan, ISS semakin meningkatkan kompetensi dan resource-nya untuk pengerjaan RSPL payload dan ITT-Sat1. Di dalam tim, ISS membagi focus riset ke dalam beberapa bagian, berdasarkan sub-sistem Nanosatelit, yaitu OBC/ OBDH, ADCS, Power, TT&C (Communication), Ground Station, dll. Selain kegiatan di level riset, ISS juga secara rutin mengikuti acara pameran, seminar, workshop, dan konferensi, baik di level internal, nasional maupun internasional, seperti: Asian Winter School di JAXA, Japan, RAST 2014 Conference Turkey, dll.
ISS pun telah melakukan penjajakan kerja sama dengan Amateur Radio (ORARI), Lapan, dan beberapa universitas di Indonesia. Kegiatan-kegiatannya mencakup seminar dan workshop bersama terutama untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan riset Nano satellite tersebut. Beberapa dokumentasi foto bisa di lihat di halaman berikut.

Gambar 1. Acara Workshop dan PDR ITT-Sat bersama Orari dan Lapan, di Gedung FTE IT Telkom

Gambar 2. Acara pembukaan di Wokrshop dengan Orari dan Lapan.

Gambar 3. Acara konferensi di RAST 2013, Istanbul, Turki.

Gambar 4. Acara Asian Winter School 2012 di JAXA, Sagamihara, Tokyo.