Bagaimana sih agar informasi yang kita kirimkan bisa sampai ke tujuan kita?

Coba bayangkan bagaimana kehidupan di Dunia ini tanpa adanya komunikasi jarak jauh. Sulit bukan? Menyampaikan informasi harus mengunjungi tempat tujuan terlebih dahulu dimana itu menguras energi, biaya dan juga waktu. Nah, dalam kehidupan sekarang, komunikasi jarak jauh sangat mudah dilakukan. Tahukah kalian apa yang membuat informasi yang kalian kirim dapat sampai ke tujuan kalian? Betul sekali itu terjadi karena perkembangan teknologi. Salah satunya adalah adanya satelit.

            Kalian pasti bertanya-tanya, apa sih yang membuat satelit itu bisa menjadi benda yang begitu hebat sampai-sampai informasi yang ingin disampaikan oleh seseorang bisa sampai ke tujuannya dengan kualitas yang terbilang cukup bagus. Ternyata, untuk bisa menghasilkan kualitas komunikasi yang bagus diperlukan Link Budget. Nah, muncul lagi pertanyaan baru. Apa sih Link Budget itu? Link Budget adalah perhitungan link yang dilakukan dalam perencanaan dan pengoperasian jaringan komunikasi. Ibaratnya seperti ada seseorang berdiri sekitar 500 m dari kalian. Kalian ingin memberitahukan suatu informasi. Apa yang akan kalian lakukan? Tentunya berteriak bukan? Mengapa kalian berteriak? Karena ketika kalian tidak berteriak, informasi tersebut tidak akan terdengar karena adanya jarak yang jauh dan gangguan-gangguan lain. Nah, begitu juga dengan komunikasi satelit.

Sumber : www.intelsatgeneral.com
Gambar 1. Komunikasi Satelit

Perhatikan ilustrasi tersebut!

Gambar di atas merupakan ilustrasi singkat Komunikasi Satelit dimana terdiri dari Pemancar, Penerima dan Media Transmisi. Media Transmisi yang digunakan adalah gelombang elektromagnetik. Jarak Satelit ke Bumi sangatlah jauh. Sehingga diperlukan perhitungan rugi-rugi transmisi, daya dan penguatan agar informasi bisa sampai ke Satelit. Sehingga dirumuskan :

Received Power (dB) = Transmitted Power (dB) + Gains (dB) – Losses (dB)

Berdasarkan rumus di atas, daya yang diterima dipengaruhi oleh besar daya yang dipancarkan dari antenna transmitter ditambah dengan penguatan sinyal serta perhitungan loss. Dari rumus di atas, akan dibahas masing-masing apa itu loss, gain dan daya. Nah, untuk membahas hal tersebut, maka perlu juga dibahas parameter Link Budget Satelit agar bisa lebih memahami mengenai rumus tersebut.

Adapun parameter dari Link Budget Satelit adalah :

  • EIRP (Effective Isotropically Radiated Power

EIRP adalah pengukuran daya yang terpancar dari antena isotropik dalam satu arah. Apa itu Antena Isotropik? Antena isotropik adalah antena yang memancarkan daya dengan intensitas yang sama ke segala arah. Antena Isotropic sendiri memiliki efisiensi 100%. Bingung? Gini, ibaratnya seperti kalian yang ingin menyampaikan informasi dengan teman kalian yang jauh. Kalian pasti akan memperkuat suara kalian. Semakin besar usaha kalian memperkuat suara kalian, semakin besar pula suara yang kalian hasilkan. Dalam memperkuat suara kalian pasti ada titik maksimum. Maksudnya adalah batas maksimum suara yang kalian keluarkan dimana dipengaruhi oleh kemampuan tenggorokan kalian. Mungkin begitu kira-kira gambaran mengenai EIRP.

  • Gain

Gain adalah penguatan sinyal. Tetapi bisa dikatakan juga sebagai kemampuan antena dalam mengarahkan penerimaan sinyal dari arah tertentu (tingkat kefokusan daya suatu antena). Semakin besar gain, semakin besar pula daya yang dibutuhkan. Ilustrasinya seperti pada EIRP.

  • S/N (Signal to Noise Ratio)

S/N adalah perbandingan (rata-rata) daya sinyal dengan (rata-rata) daya noise. Noise adalah sinyal yang tidak diinginkan yang dapat menganggu sinyal yang diinginkan. Contohnya ketika menelepon. Terkadang ada suara-suara lain yang masuk dalam telepon. Suara-suara tersebut bisa dikatakan sebagai Noise. Semakin tinggi nilai S/N, semakin bagus kualitas sinyal yang dihasilkan.

  • C/N (Carrier to Noise Ratio)

C/N adalah perbandingan daya carrier (sinyal pembawa) yang diterima dengan daya noise yang diterima. C/N adalah S/N dari signal yang masih termodulasi. C/N dan juga S/N digunakan untuk melihat kualitas sistem komunikasi yang dipengaruhi oleh Noise.

  • FSL (Free Space Loss)

FSL adalah pelemahan sinyal yang terjadi karena dipengaruhi oleh jarak dan frekuensi. Semakin besar jarak, semakin besar pula redaman FSL yang dihasilkan. Atau Semakin besar frekuensi yang digunakan, semakin besar pula redaman FSL yang dihasilkan.

Sumber : www.edvanberliansa.com
Gambar 2. Free Space Loss

Perhatikan contoh berikut! Ketika kalian menyampaikan informasi kepada teman kalian yang jaraknya 500 m, kalian akan berteriak agar suara kalian dapat didengarkan oleh teman kalian. Nah, suara kalian akan menempuh jarak tersebut. Saat suara kalian sampai di teman kalian, suara kalian tidak sekeras saat kalian berteriak. Hal itu diakibatkan oleh jarak yang ditempuh oleh suara kalian. Bandingkan dengan kalian yang berteriak kepada teman kalian yang jaraknya 100 m dengan kekuatan teriakan yang sama dengan yang 500 m. Pasti suara yang didengarkan oleh teman kalian yang 100 m lebih keras dibandingkan yang berada di 500 m. Itu karena perbedaan jarak mempengaruhi penerimaan informasi. Untuk mengatasi FSL tersebut, maka diperlukan output daya yang lebih besar.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan komunikasi menggunakan Satelit maka diperlukan adanya Link Budget dimana memperhitungkan daya, gain dan juga loss agar bisa menghasilkan kualitas komunikasi yang baik. Nah, sekarang sudah paham kan mengapa informasi yang kalian sampaikan kepada teman kalian yang jauh bisa diterima dengan baik?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *