Ni Hao para pembaca, bagaimana kabar kalian? Berhubung post sebelumnya sudah banyak membahas tentang hal yang teknis dalam dunia persatelitan, maka dari itu, kali ini saya akan berbagi cerita untuk menyegarkan pikiran, yaitu tentang pengalaman kami, Tim Ararkula Lab. Satelit Nano dalam Final International Cubesat and Mission Contest 2018 di Xi’an, China. Penasaran? Yuk langsung saja simak ceritanya.
Eh tapi sabar dulu, sebelum beranjak ke cerita, akan saya beri introduksi terlebih dahulu tentang International Cubesat and Mission Contest. Penyelenggara dari acara ini adalah Belt and Road Aerospace Innovation Alliance (BRAIA) yaitu organisasi kedirgantaraan internasional yang terdiri dari universitas, lembaga penelitian, dan organisasi akademik di bidang astronautika. Bekerjasama dengan Northwestern Polytechnical University (NPU), BRAIA menyelenggarakan acara China Microsatellite Symposium, dalam rangkaian acara tersebut terdapat sub acara yaitu International Cubesat and Mission Contest, kompetisi ide dan inovasi tentang Satelit Cubesat dalam bentuk proposal yang mengusung tema “CubeSat, the platform of an innovative space mission.” yang diikuti oleh berbagai mahasiswa, peneliti dari berbagai perusahaan, individu maupun kelompok yang tertarik dengan bidang Satelit dari berbagai negara di dunia. Dan satu lagi, bagi kalian yang sudah cukup kenal dengan Cubesat, tentu sudah tidak asing lagi dengan Professor Jordi Puig-Suari, co-inventor of the cubesat standard, beliau pun ikut terlibat dalam acara ini sebagai chair of the committee.
Lab. Satelit Nano mengirim perwakilan untuk mengikuti event tersebut yaitu Tim Ararkula dengan formasi tim: Bagas Satriyotomo (S1 Teknik Telekomunikasi 2016) pada Radio Frequency Subsystem, Jihan Nur Salsabila (S1 Teknik Telekomunikasi 2016) pada On-Board Data Handling Subsystem, Fhadli Hudaya Manggala (S1 Teknik Telekomunikasi 2015) pada Attitude Determination and Control System Subsystem dan Shinji Aulia Kimura (S1 Teknik Elektro 2017) pada Electrical Power Subsystem, dengan bimbingan dari Pak Edwar.
Pendaftaran dan pengumpulan proposal dilaksanakan pada 1 Mei -20 September 2018, dengan judul yang diajukan oleh Tim Ararkula yaitu “High Speed Data Transmission With 3 Band (S Band, C Band, X Band) Foldable Microstrip Antennas For Cubesat” dengan inovasi yang kami berikan berupa sebuah CubeSat dengan multi misi, dilengkapi empat buah antena mikrostrip yang dapat terbuka pada setiap sisi satelit dan memiliki tiga frekuensi yang berbeda untuk misi yang berbeda pula, sehingga akan lebih efisien dalam pembuatan sebuah CubeSat. Lalu pada tanggal 2 Oktober 2018 Tim Ararkula dinyatakan lolos ke tahap Final yang dilaksanakan pada 18-20 November 2018 di Northwestern Polytechnical University (NPU), Xi’an, China.
Untuk mengikuti final, banyak persiapan yang harus dipenuhi baik secara teknis dan non teknis seperti Passport, VISA, Akomodasi dll. Banyak pula pengorbanan dan perjuangan yang kami lalui, seperti penolakan permohonan Passport dan VISA dikarenakan syarat yang belum lengkap, dan masih banyak lagi. Singkat cerita setelah segala kebutuhan mengikuti final terpenuhi, kami berangkat menuju Xi’an. Penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pada tanggal 16 November 2018 menuju Bandara Internasional Xianyang.
Sedikit cerita tentang Xi’an, kota tempat kami akan mengikuti Final, merupakan salah satu kota tertua di China dengan banyak bangunan kuno di dalamnya, salah satu contohnya kalau kalian pernah menonton film “The Mummy: Tomb of The Dragon Emperor” tentu kalian tidak asing dengan Terracotta Warriors, nah di sinilah (Xi’an) tempat Terracotta Wariors tersebut berada. Selain itu, kota ini sekaligus menjadi salah satu kota di Cina yang memiliki banyak penduduk muslim. Cuaca kala itu cukup dingin karena sedang pada Winter Season, sebenarnya kami berharap akan turunnya salju selama kami di sana, namun sepertinya alam memiliki rencana lain, salju justru turun sekitar dua minggu setelah kami kembali ke Indonesia.
Sesampainya di bandara kami dijemput oleh para panitia dan diantarkan ke Hotel yang telah mereka persiapkan, untuk melakukan daftar ulang dan istirahat. Presentasi Final dilaksanakan tanggal 18 November 2018 di kampus Northwestern Polytechnical University, Xi’an. Presentasi yang dilaksanakan bersifat tertutup, setiap tim yang berlomba mengambil nomor urut lalu mempresentasikan ide mereka di depan sekitar 18 juri Internasional sesuai dengan urutan dengan waktu 15 menit untuk presentasi dan 5 menit untuk tanya jawab. Meskipun cukup mendebarkan, mengingat ini adalah pengalaman pertama kami (Tapi mungkin kesekian kali bagi Pak Edwar) mempresentasikan ide kami di depan para juri professional dari berbagai negara, namun begitu presentasi dapat kami sampaikan dengan lancar dan mendapat tiga pertanyaan yang dapat pula kami jawab dengan lancar.
Oiya selain acara presentasi final, ada pula acara lain yang dilaksanakan dihari berikutnya yaitu 1st China Microsatellite Symposium yang terdiri dari seminar dan pameran, satu hal yang cukup menarik perhatian kami, ternyata ide kami beserta tim lain yang mengikuti final dipajang dalam bentuk X Banner pada ruang pameran tersebut, dan X Banner tersebut akan tetap berada di sana sampai rangkaian acara China Microsatellite Symposium selesai, tentu sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi kami untuk memamerkan ide kami serta menunjukan eksistensi kami kepada para peserta dari berbagai negara di dunia.
Hari kedua acara yaitu pada tanggal 19 November 2018 adalah hari pengumuman pemenang sekaligus awarding, Tim kami memperoleh recognition award, sedangkan juara 1 diperoleh oleh tim Beyond Atlas yang merupakan organisasi pecinta satelit yang berasal dari Swedia. Setelah acara awarding dilanjutkan dengan seminar yang diisi oleh para peneliti dan ahli satelit dari berbagai perusahaan dan Negara. Acara seminar dan pameran tersebut bejalan selama dua hari.
Nah selain itu, berhubung kami sedang berada di China, maka pada jeda rangkaian acara China Microsatellite Symposium kami sempatkan bertemu dan bersilaturahmi dengan Pelajar Indonesia yang sedang melaksanakan studi di Xi’an, yaitu: Kak Rahmy, Novia, Brenda, Bang Lucky dan Jonatan. Mereka semua sangat ramah, kami bahkan sempat diajak untuk berkeliling kebeberapa tempat wisata yang menarik di Xi’an serta mencoba beberapa kuliner khas.
Xi’an nampaknya sangat cocok sebagai tempat untuk berwisata, ditemani oleh para kakak-kakak yang ramah ini, kami mengunjungi beberapa tempat antara lain: Drum Tower, Bell Tower, Xi’an City Wall, Tang Paradise, Qujiang South Lake dan yang paling istimewa menurut saya adalah Moslem Street karena di tempat ini terdapat banyak sekali kuliner halal khas Xi’an dengan penjual yang super ramah, terdapat pula jejeran toko souvenir yang menarik. Keesokan harinya, tanggal 21 November 2018 kami kembali ke Indonesia.
Suka duka yang kami alami selama di Xi’an antara lain: Kesulitan mencari makan halal di sekitar kampus walaupun memang terdapat beberapa warung makan halal namun jaraknya cukup jauh untuk berjalan kaki, di sisi lain, makan di restoran hotel kami rasa cukup mahal bagi kantong kami, maka kami lebih sering berbagi mie instan di kamar hotel pada siang hari. Selain itu suhu di Xi’an kala itu cukup rendah, berkisar 1-15 derajat celcius, jadi bagi para penduduk tropis seperti kami tentu sangat terasa dinginnya. Namun begitu kami menemukan fakta bahwa Xi’an merupakan kota yang cukup tertib dan rapi, dengan suasana yang tidak terlalu ramai sehingga cukup nyaman sebagai tempat berwisata dan menikmati keindahan setiap sudut kotanya.
Cerita perjalanan Tim Ararkula dalam Final International Cubesat and Mission Contest di Xi’an ini hanya salah satu langkah dari perjalanan panjang Lab. Satelit Nano, kami yakin tentunya akan banyak cerita hebat lain yang akan diukir. Kami juga berharap kisah ini menjadi salah satu pemacu para pelajar Indonesia untuk semakin menunjukan prestasinya di kancah Internasional terkhusus pada bidang Satelit.
-Bagas Satriyotomo
Referensi:
Pengalaman pribadi
http://en.nwpu.edu.cn/info/1175/2766.htm
http://braia.nwpu.edu.cn/english/Profile/Introduction.htm
I really appreciate this post. I have been looking everywhere for this! Thank goodness I found it on Bing. You’ve made my day! Thank you again
Thanks for your posting. One other thing is when you are selling your property by yourself, one of the difficulties you need to be conscious of upfront is just how to deal with household inspection accounts. As a FSBO seller, the key towards successfully switching your property in addition to saving money with real estate agent commission rates is know-how. The more you know, the smoother your property sales effort will probably be. One area that this is particularly critical is information about home inspections.
Usually I don’t read post on blogs, however I wish to say that this write-up very forced me to take a look at and do so! Your writing taste has been amazed me. Thanks, very nice post.
You could definitely see your expertise in the work you write. The world hopes for more passionate writers like you who are not afraid to say how they believe. Always follow your heart.
Thank you very much