Halo sobat mengangkasa,bagaimana kabar kalian?semoga sehat selalu ya. Kalian pasti tau kan kalau nanosatelit itu punya banyak manfaat di banyak bidang seperti telekomunikasi,geosains,maritim dan masih banyak lagi. Nah,pada artikel kali ini kita akan membahas peran naosatelit dalam bidang kesehatan. Buat kalian yang penasaran, baca artikelnya sampai selesai yaa.
Nanosatelit dikenal sebagai teknologi yang lebih efisien jika dibandingkan dengan satelit konvensional.Oleh karena itu teknologi ini banyak di kembangkan untuk keperluan diberbagai bidang salah satunya kesehatan. Di bidang ini banyak sekali project – project yang di kembangkan untuk menunjang tingkat kesehatan manusia,salah satu contohnya ialah project aircheckr.
Project aircheckr merupakan project yang dibuat oleh Nazka Mapps dan di dukung oleh ESA(European Space Agency).Project ini dikembangkan untuk mengetahui kualitas udara di suatu daerah. Hal ini didasari oleh angka kematian akibat polusi udara di eropa yang cukup yaitu 470.000 kasus kematian tiap tahunnya. Aircheckr menerjemahkan kumpulan parameter polutan yang kompleks menjadi informasi kesehatan yang berbasis angka sehingga mudah untuk dipahami.
Gambar 1. Interface Aircheckr
Project aircheck ini memanfaatkan 2 space assets yang sudah tersedia dari ESA yaitu Earth Observation dan Satellite Navigation. Earth Observation yang digunaka ialah the Copernicus Atmosphere Monitoring Service(CAMS).Space asset ini digunakan untuk memberikan data nilai parameter yang mempengaruhi polusi udara.Selain itu juga Earth Observation digunakan untuk mengetahui berapa banyak bagian land cover dan land use.Sedangkan Satellite navigation digunakan untuk mengetahui posisi pengguna secara akurat ketika sedang menggunakan aircheckr.
Selain Aircheckr ada juga project lainnya yaitu sun4health. Sun4health merupakan project yang di kembangkan untuk menghindari paparan sinar UV yang berlebihan dan mendapatkan manfaat vitamin D pada waktu yang tepat. Project ini pun di dukung oleh ESA dalam pengembangannya. Project ini memiliki perbedaan dengan dengan pendeteksi sinar UV yang sering kita temui di aplikasi seluler.karena,pada aplikasi seluler performa yang diberikan tidak terlalu baik dan hanya berfokus untuk menghindari sengatan matahari.Pengguna pun harus mengarahkan sensor pendeteksi sinar uv ke arah matahari agar bisa dideteksi dengan baik.Selain itu pengguna juga hanya bisa mengentrol tingkat radiasi uv di beberapa bagian tubuh saja.
Pada project sun4health pengguna bisa mengontrol radiasi sinar UV untuk seluruh tubuh. Pengguna pun tidak perlu mengarahkan sensor ke matahari untuk mendapatkan data yang real time. Selain itu pengguna juga akan mendapatkan notifikasi mengenai tingkat sinar UV melalui notifikasi di perangkat seluler. dan yang paling menarik pengguna dapat mengetahui waktu yang baik untuk mendapat vitamin D tanpa perlu khawatir kulit pengguna akan terbakar.
gambar 2.Interface Sun4Health
Pada project ini menggunakan 2 space asset yang telah tersedia oleh ESA yaitu Earth Observation dan Satellite Navigation. Earth Observation digunakan untuk mendapatkan data mengenai solar irradiance di suatu daerah secara real time.Solar irradiance diukur dengan memanfaatkan data yang didapatkan dari EO copernicus web service yang telah tersedia dari ESA. waktu yang dibutuhkan untuk mengupdate data terbaru dalam kondisi tidak berawan ialah 1 menit.Jika dalam kondisi berawan maka akan membutuhkan waktu 15 menit.Sedangkan Satellite navigation dibutuhkan untuk mendetaksi lokasi dari pengguna agar data menjadi akurat.
Nah sobat mengangkasa itulah 2 dari sekian banyak contoh peran satelit dalam bidang kesehatan.semoga informasi ini bisa menambah wawasan dan memberikan inspirasi bagi kalian.terimakasih
Naufal Tauhid Dinitra
S1 Teknik Telekomunikasi 2018
#SalamMengangkasa
Referensi:
https://business.esa.int/projects/aircheckr